Hari ini aku dapat complaint dari bli Sukre dan keluarganya. Mereka bilang ngetrip di Banjarmasin harus dipaksa bangun pagi dengan nada bercanda padahal biasanya bila waktu libur tiba sering bangun tidur agak siangan.hahaha…..
Mereka sengaja datang jauh-jauh dari pulau Bali berlibur ke Kalimantan Selatan untuk melihat keunikan yang dimiliki provinsi dengan wilayah terkecil di Kalimantan ini. Termasuk pasar terapung yang merupakan icon dari kota Banjarmasin (ibu kota KalSel).
Bagi bli Sukre ini merupakan kedua kalinya dia bersama keluarga berkunjung ke pasar terapung.
pasar terapung lok baintan |
Jam enam pagi kami sudah stanby di dermaga siring sudirman untuk berangkat ke pasar terapung lok baintan.
Sesuai nama nya Pasar Terapung ini berada di Desa Lok Baintan, Kabupaten Banjar-KalSel.
Menyusuri sungai martapura dengan menggunakan kelotok yaitu perahu penumpang tradisional bermesin kami menuju ke lokasi pasar terapung lok baintan.
Bagi mereka yang terbiasa hidup di kota kota besar apalagi di daerah yang jarang ada sungai besar kegiatan susur sungai seperti ini adalah kesempatan dan pengalaman yang jarang ditemui. Sepanjang perjalanan menyusuri sungai martapura dapat dilihat dengan jelas aktifitas warga tradisional bentaran sungai. Anak anak kecil bermain di sungai, rombongan anak anak sekolah menunggu kelotok, gadis gadis banjar memakai bedak dingin, dll.
aktifitas warga bentaran sungai |
wanita menggunakan pupur dingin (bedak dingin) |
Bagi fotografer pemandangan seperti ini sangatlah menarik. Banyak objek foto Human Interest(HI) yang ditemukan. Juga sesekali perahu kami berpapasan dengan pedagang pasar terapung yang berangkat menuju lokasi utama tempat berkumpul mereka di pasar terapung.
rombongan fotografer hunting foto di pasar terapung |
Kurang lebih empat puluh menit menyusuri sungai akhirnya tiba juga kami di pasar terapung lok baintan. Sebuah jembatan gantung dengan papan bertuliskan “Welcome To Floating Market Hidden Beauty Of South Kalimantan” merupakan pintu masuk ke dalam kawasan pasar terapung yang berada di atas sungai martapura ini. Puluhan pedagang pasar terapung yang mayoritas ibu ibu lengkap dengan jualan mereka di dalam jukung (perahu tradisional tanpa mesin) bersusun tanpa aturan di atas sungai.
Ada yang menarik dari ibu ibu pedagang di pasar terapung ini kawan!!! Bukan hanya karena mereka mahir mengemudikan jukung tetapi jika diperhatikan pakaian yang mereka gunakan sangat berwarna warni lengkap dengan tanggui (topi bundar besar penutup kepala). Bagi pedagang pasar terapung tanggui mempunyai manfaat besar yaitu melindungi mereka dari panas sinar matahari dan hujan.
ibu ibu pedagang pasar terapung |
Suasana di pasar terapung masih sangat tradisional. Mulai dari alat transportasi yang mereka gunakan, pakaian yang mereka pakai sampai sistem barter yang masih berlaku persis seperti keadaan pasar terapung ratusan tahun lalu.
Mungkin karena mayoritas pedagang nya adalah kaum ibu sehingga pasar terapung di juluki hidden beauty of south kalimantan guyon ku kepada bli sukre yang kemudian disambut tawa oleh anggota keluarganya yang lain.
Terlepas dari itu pemandangan di pasar terapung benar benar cantik menghadirkan kondisi ratusan tahun silam di abad 21 seperti sekarang ini. Semuanya begitu alami dan tradisional. Ada kebanggaan ketika aku berada di sini. Bangga terhadap budaya sungai termegah yang dimiliki oleh daerah ku ini…
aku saat berkunjung ke pasar terapung lok baintan |
foto-fotonya memang indah, mendorongku untuk segera menaikkan poin urutan mengunjungi Kalimantan Selatan.
BalasHapusFyi, sebaiknya kamu belajar lagi tentang EYD, penggunaan tanda baca, dan ilmu dasar tata bahasa. Saya yakin blogmu tidak hanya jadi tambah menarik untuk dilihat tapi juga enak dibaca. ;=)
Salam,
Adie Riyanto
http://kisahhantulaut.blogspot.com/
terimakasih bang adie atas masukan nya.
BalasHapusmari berkunjung ke Kalimantan Selatan : )
Es es es.....bahanyut jukung lah situ
BalasHapusbalarut jarr.hehe....
BalasHapuspengen naik perahu dan berfoto di situ... asyik kayaknya,,, :P
BalasHapus