Awalnya aku biasa saja ketika diajak untuk mengunjungi Gunung Bromo. Mungkin karena terlalu sering melihat fotonya di mana mana. Tetapi setelah berada langsung di sana entah kenapa aku merasa “Bromo itu istimewa” !!!
bromo |
Waktu menunjukkan pukul 24.00 WIB. Saat orang lain sedang terlelap tidur aku malah baru memulai aktivitas. Upss jangan negative thinking dulu kawan. Bukan mau mangkal lho.. Melainkan mau berangkat pergi ke Bromo. Hehehe….
Gunung Bromo terletak dalam kawasan Taman Nasional Tengger Bromo Semeru (TNTBS). Gunung ini berada di empat kabupaten di Jawa Timur yaitu Kab.Malang, Kab.Probolinggo, Kab.Pasuruan dan Kab.Lumajang.
Udara kota malang sangat dingin sekali. Tak bisa ku bayangkan betapa dinginnya udara di kawasan gunung bromo nanti. Sementara itu om Jun yang mengantarkan kami ke sana nampak sedang memanaskan mesin mobil. Tak beberapa lama kemudian kami pun berangkat.
Om Jun merupakan kerabat dekat dari keluarga teman ku di Malang. Kebetulan beliau juga pernah tinggal selama beberapa tahun di Kalimantan. Termasuk Kalimantan Selatan yang merupakan daerah tempat ku berdomisili. Sepanjang perjalanan om Jun menceritakan tentang pengalamannya hidup di Kalimantan dulu. Menyenangkan mendengar cerita pengalaman beliau. Ada pembelajaran hidup yang aku dapatkan dari cerita beliau. Itulah sekilas cerita tentang om Jun guide ku hari ini. Hee…
Mobil terus melaju dan hingga akhirnya melewati jalan yang tidak terlalu lebar. Di sekeliling jalan tidak terlihat apa apa karena gelap. Sementara itu beberapa rombongan mobil nampak berada di belakang kami. Semua menuju ke arah yang sama. Mungkin saja mobil mobil tersebut juga menuju ke gunung bromo.
Dua setengah jam kemudian tibalah kami di kawasan Tengger. Itu artinya kami sudah sampai. Begitu ku buka pintu mobil, brrrrrrrr….dinginnya suhu di sana sudah mulai terasa. Baru beberapa menit di luar aku kembali lagi ke dalam mobil menambah lapisan jaket.
Untuk menuju kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya mobil pengunjung tidak diperkenankan masuk. Untuk mencapainya harus menggunakan mobil jeep yang disediakan di sana. Satu buah mobil jeep bisa diisi oleh 8 orang penumpang. Harga sewa mobil jeep beserta supirnya yaitu Rp.350.000,-(pananjakan,lautan pasir) dan Rp.550.000,- (pananjakan,lautan pasir,savana,pasir berbisik).
Setelah negosiasi dengan teman teman maka kami putuskan hanya mengambil pekat untuk dua buah lokasi saja yaitu pananjakan dan lautan pasir. Bukan tanpa alasan tetapi karena hari ini merupakan hari jumat dan umat muslim laki laki punya kewajiban di hari ini.
Mobil jeep kemudian berangkat hingga akhirnya tibalah di Pananjakan. Untuk mencapai lokasi sun rise view aku harus trekking dengan jalur menanjak selama kurang lebih 15-20 menit. Lumayan buat menghangatkan badan di suhu yang dingin ini. Bagi yang tidak kuat berjalan juga ada disediakan kuda. Harganya tergantung negosiasi dengan sang joki.
Suasana di sun rise view Pananjakan sangat ramai. Hampir semua pengunjungnya adalah wisatawan dari manca negara. Di sini aku merasa seperti bukan berada di Indonesia.
suasana di sun rise view pananjakan |
Perlahan cahaya kemerahan mulai muncul dari balik kabut. Suasana yang tadinya gelap kini berubah menjadi terang. Sun rise memukau yang dinanti nanti kini sudah muncul.
sun rise dari pananjakan |
Terlihat sudah keindahan alam di sekitar Gunung Bromo. Terlihat juga pohon pohon kering akibat terkena awan panas bekas erupsi kemarin.
pemandangan dari pananjakan |
bersama teman teman ngetrip |
aku berada di pananjakan |
Di balik asap Gunung Bromo yang terus menyembul juga ku lihat di kejauhan asap serupa yang menyembul tinggi ke langit. Itulah Gunung Semeru dengan puncak Mahamerunya yang konon katanya merupakan tempat berdiamnya para Dewa. Dalam hati ku suatu saat ingin ke sana juga…
semeru dari kejauhan |
Setelah puas berada di Pananjakan perjalanan dengan menggunakan mobil jeep kembali dilanjutkan menuju lautan pasir. Sejauh mata memandang hanya gurun pasir yang aku lihat.
lautan pasir |
Sesampainya di lokasi pemberhentian aku pun langsung keluar dari mobil jeep. Penasaran ku pegang pasir yang ada dan ternyata halus sekali teksturnya seperti debu. Kalau sudah sampai di sini berarti harus sampai juga di puncak kawah bromo pikir ku dalam hati. Berjalan di tempat gersang dan berdebu seperti ini merupakan sebuah tantangan. Ditambah suhu di sana yang dingin tetapi kering juga terik.
perjalanan menuju puncak kawah bromo |
Menuju kawah bromo ternyata bukanlah perkara mudah. Dua orang teman ku sudah menyerah terlebih dahulu dengan menggunakan cara instant yaitu naik kuda.
Dengan semangat menggebu gebu di tengah jalan yang berdebu pula aku terus berjalan ke depan hingga akhirnya sampailah di kaki gunung bromo. Horreeeeeeeee!!!!!!
Tangga yang tersedia untuk mencapai puncak kawah bromo sudah tidak terlihat karena tertutup debu setelah gunung ini erupsi kemarin. Beberapa kali aku melangkah selalu saja terperosot ke bawah. Menyebalkan !!! sempat beberapa kali aku beristirahat mengumpulkan tenaga di jalur ini. Dengan susah payah akhirnya sampai juga di puncak kawah bromo.
Pemandangannya luar biasa menakjubkan!!! Di depan ku dengan jarak beberapa meter saja menyembul asap raksasa dari dalam kawah bromo. Agak berbahaya berada di lokasi ini karena tidak ada pembatas antara pijakan dengan sisi kawah. Salah sedikit saja melangkah bisa bisa celaka selamanya…
asap raksasa dari kawah bromo |
Nampak pasir pasir bekas pijakan ku berjatuhan masuk ke dalam kawah. Ngeri aku melihatnya. Berada di area ini pengunjung hanya diperbolehkan selama 10-15 menit karena kata penduduk setempat asap di sana masih mengandung racun setelah erupsi kemaren.
Belum sampai 15 menit aku berada di puncak kawah bromo tiba tiba terjadi kepanikan dari pengunjung lain. Nampak dengan jelas asap raksasa berubah arah ke arah ku mengikuti arah angin. Dengan buru buru semua yang berada di sana turun menuju kaki gunung bromo. Termasuk warga suku tengger yang sedang melakukan ritual berdoa di sana.
aku di puncak kawah bromo |
Untung saja perjalanan turun lebih mudah sehingga tidak membutuhkan tenaga extra. Ini lah sebagian cerita ku ketika berkunjung ke Bromo.
Jujur aku tidak menyangka bahwa ternyata Bromo jauh lebih indah dari yang ku bayangkan selama ini. Wajar saja tempat ini menjadi salah satu icon pariwisata negeri mempesona Indonesia.
Untuk berkunjung ke Bromo labih mudah melalui Kabupaten Probolinggo. Dari terminal Probolinggo ada tersedia angkutan umum maupun jasa transportasi menuju kawasan Gunung Bromo.
OMG, ini fotonya bener-bener baguuuuuus!
BalasHapusBtw, jalan menuju kawah tidak ada tangga ya? seingatku ada tangganya yang lebar. Rusak krn meletus kali ya....
tangga nya udah ketutup debu gak keliatan lagi, beberapa kali melangkah merosot ke bawah lagi...
BalasHapuspetualangan yang menarik....
BalasHapusterimakasih abng iman. akhirnya dirimu merasakan petualangan ini juga bersama teman-teman eLkaPe : )
BalasHapushohohohoho untung pas ke sini dulu gag erupsi :P
BalasHapus