Sungai adalah magnet utama wisatawan yang ingin
mengunjungi Kalimantan Selatan. Lantas bagaimana dengan saya yang
menyukai aktivitas laut? Jika selama ini Provinsi bagian selatan
Pulau Kalimantan ini terkenal dengan sungai besar dan kanal-kanalnya
yang membelah kota, maka kali ini saya akan berbelok arah menuju
bagian tenggara untuk menyeberang ke Kabupaten Kotabaru.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya, maka
letak Kotabaru memang terpisah dari daratan utama Pulau Kalimantan.
Dengan luas 9.442,46 kilometer persegi atau seperempat luas wilayah
provinsi Kalimantan Selatan, Kotabaru terbagi menjadi 20 kecamatan
dan 192 kelurahan/desa. Letak geografisnya terdiri dari 1 pulau besar
dan 110 pulau kecil dengan panjang garis pantai mencapai 825
kilometer. Dikelilingi laut dan banyak pulau-pulau kecil, kabupaten
ini menyimpani potensi pariwisata bahari yang besar yang jarang
tersentuh wisatawan.
Teluk Tamiang adalah salah satunya. Berjarak
kurang lebih 145 kilometer dari pusat Kotabaru, desa nelayan ini
berada di perairan laut Kalimantan Selatan yang menghadap ke Laut
Jawa. Dari informasi yang saya dapatkan katanya daerah ini memiliki
terumbu karang yang indah. Penasaran, saya pun membuktikannya.
dermaga teluk tamiang |
pantai teluk tamiang |
Angkutan pedesan tujuan Lontar yang saya
tumpangi perlahan-lahan meninggalkan Pelabuhan Tanjung Serdang
Kotabaru. Idealnya angkutan jenis ini mengangkut 16 orang penumpang
saja, dengan formasi 2 orang penumpang di depan dan 14 orang
penumpang di bagian belakang dengan susunan kursi sejajar
masing-masing 7 orang berhadapan. Tetapi kenyataannya angkutan yang
saya tumpangi ini berisi 25 orang penumpang. Ada yang lapakan
duduk di tengah bersama barang-barang, sebagian lagi di atas mobil.
Jumlah angkutan yang terbatas memaksa penumpang untuk
berdesak-desakan. Jika tidak kebagian tempat, maka sehari lagi mereka
harus bermalam di Kotabaru untuk menanti angkutan esok harinya.
30 menit pertama perjalanan terbilang mulus,
dimenit berikutnya saya mulai merasakan goncangan yang cukup membuat
tidak nyaman. Semakin lama kondisi jalan semakin rusak. Jalan berupa
tanah dengan lubang dimana-mana. Jika cuaca sedang hujan akan
dipenuhi genangan air. Pernah penumpang terlantar berjam-jam lamanya,
gara mobil terperosok kubangan lumpur, kata ibu yang duduk di samping
saya.
Idealnya perjalanan Kotabaru-Lontar bisa di
tempuh dengan waktu 2,5 jam saja. Tetapi dengan kondisi jalan seperti
ini, waktunya bisa mencapai 4 jam perjalanan. Itu pun kalau kondisi
mobil prima, tapi kalau terperosok ke kubangan lumpur bisa lebih lama
lagi. Rupanya inilah salah satu penyebab sedikitnya angkutan yang
beroperasi ke wilayah bagian barat Kotabaru ini.
Matahari mulai tenggelam ketika saya tiba di
Lontar yang merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Pulau Laut Barat.
Dari sini perjalanan menuju Teluk Tamiang masih sekitar 10 kilometer
lagi. Ojek adalah tansportasi terakhir yang bisa digunakan menuju
Teluk Tamiang. Biayanya Rp.30.000,-. Tidak ada penginapan yang
berdiri di sana. Oleh ojek yang saya tumpangi, saya diantarkan menuju
rumah Kepala Desa. Di sinilah saya akan menginap selama 2 hari ke
depan.
Esok paginya, saya berkeliling kampung. Menurut
Kepala Desa di sini ada sekitar 400 kepala keluarga dengan populasi
sekitar 1.600 jiwa. Mayoritas penduduknya adalah suku Bugis dengan
sejumlah kecil suku asli dan sebagian lagi suku Mandar. Dibeberapa
kawasan nampak terlihat budidaya rumput laut. Tumbuhan berkhasiat ini
pernah berjaya melambungkan nama Teluk Tamiang sebagai penghasil
komoditas rumput laut terbesar di Kalimantan Selatan. Tak jauh dari
jalan utama kampung, berdiri Kantor Konservasi Terumbu Karang.
panen rumput laut |
Teluk Tamiang memang merupakan salah satu
kawasan yang masuk dalam Daerah Perlindungan Laut (DPL) Kabupaten
Kotabaru. Dengan status ini Pemerintah mengatur cara penangkapan
ikan, nelayan dilarang menggunakan bahan peledak dan juga racun untuk
melindungi terumbu karang.
Di sekitar Teluk
Tamiang terdapat dua buah pulau yang saling berdekatan yaitu Tanjung
Tengah dan Tanjung Kunyit. Kedua buah pulau ini juga dikelilingi oleh
terumbu karang. Saya memutuskan menyewa perahu nelayan untuk
meng-eksplorasi keindahan bawah lautnya. Tidak ada tempat penyewaan
alat snorkeling atau pun dive centre di sini. Karena memang
daerah ini sepertinya belum secara serius dikelola untuk tujuan
wisata. Untungnya saya sudah menyiapkan peralatan snorkeling yang
dibawa dari Banjarmasin. Hari ini saya snorkeling di tiga tempat
yaitu Teluk Tamiang, Tanjung Tengah, dan Tanjung Kunyit. Terumbu
karangnya cukup berwarna dan beragam, meskipun dibeberapa tempat ada
yang rusak akibat aktivitas nelayan waktu dulu. Tetapi tetap tidak
mengurangi keindahannya.
snorkeling di teluk tamiang |
Di Tanjung Kunyit saya sempat mampir dan
melihat-lihat kondisi kampung di sana. Kampungnya lumayan rapi dengan
jalan setapak dan banyak pohon kelapa. Sangat disayangkan masih ada
warga yang membangun rumah berdekatan dengan pantai. Pantainya memang
tidak terlalu luas, tetapi pasirnya putih bersih. Jika air laut
sedang surut pasirnya akan bertambah banyak karena munculnya gusung.
Wisatawan? Tak ada sama sekali. Di atas bukit terdapat sebuah
mercusuar yang dibangun pada masa penjajahan zaman Belanda. Dari
puncaknya kita dapat melihat pulau-pulau kecil yang berada dalam
wilayah perairan Kotabaru. Dua buah pulau yang saling berdekatan ini,
jika dilihat dari ketinggian seolah menyatu dengan daratan sekitar.
Indah sekali.
tanjung kunyit |
pemandangan dari atas mercusuar |
*HOW TO GET THERE
Penerbangan Banjarmasin-Kotabaru dilayani oleh
Wings Air (Rp.350.000), rute lain disa ditempuh melalui jalan darat
dengan menggunakan bus tujuan Banjarmasin-Kotabaru (Rp.110.000),
dilanjutkan dengan angkutan pedesaan tujuan Lontar (Rp.45.000), dan
terakhir menggunakan jasa ojek menuju Teluk Tamiang (Rp.30.000).
untuk hopping island ke pulau sekitar bisa menyewa perahu nelayan
yang banyak terdapat di sana.
*WHERE TO STAY
Karena bukan tujuan wisata utama di Kotabaru,
tidak ada panginapan yang berdiri di Teluk Tamiang. Rumah Kepala Desa
dan warga sekitar bisa dijadikan tempat untuk menginap. Tidak ada
tarif khusus, dan listrik hanya menyala dari jam 6 sore sampai jam 6
pagi.
*WHAT TO DO
Snorkeling adalah aktivitas favorit di Teluk
Tamiang, lainnya Anda bisa memancing, mandi di pantai, melihat
aktivitas warga sekitar, serta treking ke Mercusuar.
(Adi Murdani, Mahligai-Indonesia)
(Adi Murdani, Mahligai-Indonesia)
terumbu karang di teluk tamiang memang bagus kaka...penuh warna...suka...suka..suka...hohoho
BalasHapusbetul sekali kaka, sangat potensial untuk dijadikan sebagai objek wisata
HapusMau kesinii gaak?
BalasHapusmau kapan2 mbak, tapi tidak dalam waktu dekat.hee...
Hapusjadi beliuran nah... hehehehe
BalasHapuslajui di eksekusi bro mumpung laut lagi bagus.hee...
Hapusrasa kapingin jua nah wkwkwk
BalasHapusayuk tulakan
HapusAyo syonakkk
HapusAyo syonakkk
HapusBagus Bingit, Biru Banar Lautnya, Pasir Putih.. Sayang jauh dari Banjarmasin :D Mudahan ay ada kesempatan kwa ksana jua ^_^
BalasHapusiya bro, jaraknya lumayan jauh.hee
HapusADA BISI NO TELPON KADESNYA LAH
HapusAyo bareng" bulan depan aku mau berangkat dari banjarbaru.
Hapuskapan lagi kesana bro? mau kesana tapi lagi nyari temen nih
BalasHapusAyoo bareng" broo
HapusAyoo bareng" broo
HapusAku jg nyari tmen bro, aku batulicin, km orang mana?
BalasHapusAq esok mau tulak ksna...kl mau gabung ayooo
BalasHapusBrapa biaya nyebrang k pulau laen bro..?
BalasHapusBrapa biaya nyebrang k pulau laen bro..?
BalasHapusjalan laut gak bisa ya bro
BalasHapusPerjalanan nya mmg penuh perjuangan... Tp semua terbayar dg eksotiknya pantai teluk tamiang... Gak rugi deh...
BalasHapusPerjalanan nya mmg penuh perjuangan... Tp semua terbayar dg eksotiknya pantai teluk tamiang... Gak rugi deh...
BalasHapusPerjalanan nya mmg penuh perjuangan... Tp semua terbayar dg eksotiknya pantai teluk tamiang... Gak rugi deh...
BalasHapusPerjalanan nya mmg penuh perjuangan... Tp semua terbayar dg eksotiknya pantai teluk tamiang... Gak rugi deh...
BalasHapusGimana jalannya sekarang? Sudah diperbaiki belum?
BalasHapusgan angkutan kelontar itu jam berapa adanya n dimana pangkalannya?
BalasHapusmas kalau biaya pakai mobil pribadi bagaimana, trus untuk ke lontarnya itu berarti mobil harus ditinggal yaa
BalasHapuskalo dari banjarmasin kira2 berapa kilometer gan??
BalasHapuskalo dari banjarmasin kira2 berapa kilometer gan??
BalasHapusAyo bareng" dari banjarmasin-banjarbaru. Bulan depan aku mau berangkat. Bagi ada yg berminat aku cuman 2 orng.. bagi ada yg berminat bisa bergbung biar tambah seru.. no:085821111941 . Pin bbm: 5BC7982A . Id line: babang_eza.. bagi yg berminat kita bisa bergabung hehhhe
HapusMohon info jam keberangkatan angkutan umum dari Tanjung Serdang ke Lontar jam berapa saja nunggu nya dimana, dan apakah ada kontak kepala desanya..,
BalasHapusRencana akhir April 2016 atau awal Mei 2016 mau ke sini, apakah ada yang mau bareng...Posisi ku di Batulicin kontak ke WA ku di 081348802388.
Hapustotal seluruh biaya brp ya kira kira, taksi pedesaan 45,ojek 30 ke teluk tamiangnya
BalasHapusDari Pusat kota ke Tanjung Serdang trs ke Lontar trs pake ojek ke Teluk Taming
BalasHapusDari Pusat kota ke Tanjung Serdang trs ke Lontar trs pake ojek ke Teluk Taming
BalasHapustotal seluruh biaya brp ya kira kira, taksi pedesaan 45,ojek 30 ke teluk tamiangnya
BalasHapusKamis ini kayanya handak berangkat ke teluk tamiya + kepulau yg kd ingat ngarannya tuh..kontak 0823500997865
BalasHapusKamis ini kayanya handak berangkat ke teluk tamiya + kepulau yg kd ingat ngarannya tuh..kontak 0823500997865
BalasHapusbagaimana kondisi jalannya sekarang....? bisakah mobil pribadi langsung ke TKP
BalasHapusjalan udah bagus bro baru tgl 10 agustus td ane ksana pake avanza dr tanjung serdang ke lontar bs ditempuh 3,5 jam dengan kondisi jalan yg udh lumayan bagus,udah ga ada lumpur lg,jalan yg dulu lumpur udah di kasih semen.cuss brangkat dijamin ga nyeselllll......bener kata tmn2 yg udah ksana,smua lelah akan terbayar lunas klu udh liat pemandangannya...heee
HapusIzin save gambar Bang . (buat share ke teman )
BalasHapus