Menggapai “MAHAMERU” Dengan Jarak 5 cm.


MANA BISA??? Bisa aja kale… Apa seh yang nggak mungkin selagi kita masih punya semangat, usaha, dan keyakinan. Serta tentunya juga punya mimpi!!!

Betul! Begitu juga dengan mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar taruh di sini.” Ian membawa jari telunjuknya menggantung mengambang di depan keningnya…
kamu taruh di sini… jangan menempel di kening.
Biarkan…
dia…
menggantung…
mengambang…
5 centimeter…
di depan kening kamu…”
Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apa pun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri….”
Uhh… selesai sudah halaman 362 novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro yang aku baca.

Al kisah waktu itu ketika berada di pananjakan point gunung bromo aku melihat Mahameru berdiri gagah mengeluarkan kepulan asap dari kawah jonggring saloko. Mahameru menjulang tinggi di antara puncak-puncak gunung di sekitarnya. 
mahameru dari pananjakan
 Sempat terpikir ingin melihat situasi di atas sana…ingin berada di puncak pulau jawa…ingin berkunjung ke istana tempat para dewa…ingin merasakan getaran gemuruh kawah jonggring saloko…ingin melewati batas vegetasi…ingin ziarah ke memoriam Soe Hok Gie dan Idhan Lubis…ingin mengibarkan bendera merah putih…ingin mengibarkan bendera Ceker Petualang/Banjarmasin Traveler…ingin berada di atas awan tanpa terhalang kaca pesawat terbang…ingin berfoto di bawah plang bertuliskan mahameru sambil memegang novel 5 cm (niat banget)…ingin ingin ingin…kebanyakan inginnya….

Maka dengan semangat yang menggebu-gebu ku sebar pesan di kotak masuk facebook ke beberapa orang teman. Akhirnya sebelas orang mengiyakan tawaran ngetrip bareng ku tersebut (trip Gan bukan hiking,hee).
Sengaja ku pilih waktu sehabis lebaran karena menurut informasi biasanya banyak orang yang akan melakukan pendakian di gunung semeru setelah habis lebaran. Selain itu juga mumpung duit zakat masih belum habis dan mumpung dalam suasana lebaran merupakan saat yang tepat untuk ‘bersilaturahmi’ ke istana para dewa (Mahameru), siapa tahu dikasih zakat oleh para dewa (lumayan duit tambahan buat ngetrip ke tempat lain)hihihi…..

Ya Tuhan nasib tak berpihak kepada ku. Karena sesuatu dan lain hal dua orang mengundurkan diri. Penderitaan bertambah menjelang hari H, lagi-lagi karena sesuatu dan lain hal delapan orang mengundurkan diri mendadak. Sejak saat itulah aku benci dengan kata “sesuatu dan lain hal” huhh….
Itu berarti tinggal satu orang yang pasti akan berangkat ke gunung semeru bersama ku. Tak apalah dari pada berangkat seorang diri pikir ku menghibur hati.
Bersama Faris lah nanti aku akan menghabiskan hari-hari berdua hidup damai di dalam kawasan gunung semeru tanpa sinyal hp, tv, radio, mall, kafe, supermarket, boneka mario bros, dll….(so sweet..)
Dan cilakanya kami berdua sama-sama tidak punya pengalaman mendaki gunung dan tentunya bukan seorang mahasiswa pecinta alam. Meskipun gaya kami melebihi para pecinta alam yang sebenarnya (sambil mengikat slayer di kepala dan menaruh carrier super gede berisi satu lemari pakaian di punggung dengan packingan yg agak kacau).
Untungnya sebelum berangkat ke gunung semeru si faris baru saja ngetrip dari Tanjung Putting menjenguk saudara-saudaranya yang ada di sana. Bayangkan selama tiga hari dua malam dia menyusuri sungai dan hutan Kalimantan. Sudah pasti kemampuan faris bertahan hidup di hutan dan insting naluri alaminya masih terasah dengan baik. Hihihi,, Peace yah om faris.
Setelah berunding berdua karena minimnya jumlah peserta (hanya aku dan faris) ditambah tak adanya pengalaman mendaki dan tak tau rute pendakian serta medan di gunung semeru maka kami putuskan nanti di sana ingin nebeng trekking dengan rombongan para pendaki lain (agak memalukan seh namum aman).

Tak ingin direpotkan dengan kegiatan buang-buang waktu yang nggak terlalu penting di pulau jawa nanti maka segala keperluan kami persiapkan dari banjarmasin termasuk logistik.
Jalur laut kami pilih karena selain hemat juga bisa lolos pemeriksaan senjata tajam yang kami bawa (gunting, pisau, dll). Udah kayak mau tawuran!!!

14 september 2011, kapal marina nusantara yang kami tumpangi berangkat dari pelabuhan trisakti Banjarmasin menuju pelabuhan tanjung perak Surabaya.

15 september 2011, kapal yang kami tumpangi sampai dengan selamat di Surabaya. Bak seorang selebritis terkenal yang dikerubutin fansnya seperti itulah kondisi kami begitu keluar dari kapal yang merapat ke dermaga. Para porter dan calo kendaraan angkutan menarik-narik kami. Tak ingin dikira sombong meskipun dalam kondisi kucel ku pasang saja senyuman paling manis dan satu persatu ku tanda tangani foto, poster, baju, kaset, kertas, boneka, sampai pipi yang ditujukan kepada ku (hayalan obsesi jadi artis.gkgkgk).
Setelah berhasil menolak para calo angkutan tadi langsung saja kami berjalan kaki menuju terminal tanjung perak surabaya untuk naik bus tujuan terminal bungurasih sidoarjo dilanjutkan naik bus tujuan terminal arjosari malang. Selama diperjalanan iseng-iseng aku membuka facebook. Alangkah terkejutnya ku lihat status bang iman yang tak lain adalah teman satu komunitas di group Ceker Petualang/Banjarmasin Traveler yang menyatakan bahwa dia akan ke mahameru. Langsung saja ku minta nomer hpnya sekalian kopi darat sambil berharap bisa ikut rombongannya trekking bareng nanti.xixixi…. Rupanya bukan hanya bang iman sendiri yang ikut pendakian itu melainkan juga ada indra yang juga merupakan teman satu group di CP/BT. Namun bedanya kalau sama bang iman aku belum pernah ketemu tetapi sama indra aku sudah pernah bertemu dan ngetrip bareng. Kesempatan buat reunian sama indra. Tambah semangat jadinya…..

Bus terus melaju dan dua jam kemudian sudah sampai di terminal arjosari kota malang. Perjalanan di lanjutkan menggunakan angkot menuju daerah tumpang. Sesampainya di pasar tumpang langsung saja kami menuju salah satu warung makan untuk mengganjal isi perut yang dari tadi sudah mendendangkan suara nyanyian merdu. Soto jawa dan es teh begitu nikmat rasanya. Ehmm nyumi…..

Karena hari sudah sore kami kesulitan mencari angkutan menuju Ranu Pane yaitu dusun terakhir sekaligus pintu gerbang pendakian menuju gunung semeru. Satu satunya solusi yaitu kami harus menyewa mobil jip dengan harga sewa Rp.450.000,-. Harga yang cukup mahal untuk ditanggung oleh kami berdua. Dengan sabar kami menunggu rombongan pendaki lain yang ingin ke ranu pane. Namun sayang keberuntungan tak berpihak kepada kami. Tak ada satu pun rombongan yang kami jumpai waktu itu. Untung si faris punya teman yang baru saja habis mendaki semeru. Oleh temannya tersebut kami diantarkan ke tempat Pak Cak Nu seorang pengusaha jip untuk menginap di tempat beliau malam ini. Lumayan beristirahat di tempat yang nyaman sambil mempersiapkan fisik untuk perjalanan panjang esok hari.

16 september 2011, pagi-pagi sekali kami dibangunkan oleh istrinya Pak Cak Nu karena jam lima subuh setelah sholat subuh mobil yang akan mengantaran kami ke ranu pane berangkat. Brrrrrr……dingin banget udara tumpang pagi ini. Bagaimana udara di semeru nanti ya yang katanya empat kali lebih dingin dari udara tumpang. Tak bisa ku bayangkan dan memang kebetulan males membayangkannya…..
Setelah ngobrol-ngobrol sebentar dengan Pak Cak Nu ditemani segelas kopi hangat akhirnya kami berpamitan dan diantar menuju mobil yang akan menuju ranu pane. Ku perhatikan di sekeliling tak ada terlihat mobil jip yang stanby. Jangan-jangan kami ditinggalkan!!! TIDAKKKK……
Dengan ramah anak buahnya Pak Cak Nu berkata ‘itu mobilnya sudah siap mas,’sambil menunjuk truk pupuk yang dari tadi mesinnya sudah menyala. Silakan menikmati perjalanan katanya dengan ramah pula…..Hahahahaha……rupanya mobil yang dimaksud adalah truk pupuk toh.
di dalam truk pupuk
 Sepanjang perjalanan dari tumpang menuju ranu pane mata tak tenti-hentinya di manjakan dengan pemandangan yang indah. Mulai dari perkebunan apel, jurang dan lembah, sampai kaldera bromo. Aku yakin ini belum seberapa jika dibandingkan dengan pemandangan yang ada di gunung semeru nanti.

Dua jam kemudian kami sudah sampai di ranu pane.

Ranu Pane
Letaknya di kaki gunung semeru terletak di ketinggian 2.100m dpl. Udaranya sejuk banget dan dingin. Banyak perkebunan nan hijau ditutupi kabut membuat mata menjadi segar. Pos pendaftaran pendaki yang ingin masuk ke gunung semeru rupanya juga masih belum ada petugasnya. Sambil menunggu petugas yang jaga kami menuju ke satu-satunya warung yang buka untuk sarapan pagi. Nampak terlihat rombongan pendaki lain juga berkumpul di warung tersebut. Kamipun berkenalan dengan mereka. Mereka dari group Sahabat Perjalanan. Jumlah mereka empat belas orang berasal dari Surabaya, Jakarta, dan Bandung. Bersama merekalah kami bergabung ikut trekking bersama-sama. Merekalah keluarga baru kami di sini di tempat para petualang. Di sini di ranu pane, dari sini semuanya dimulai dengan melangkah….
ranu pene, dari sini semua dimulai dengan melangkah
Sepanjang perjalan dari ranu pene banyak dijumpai pohon-pohon tumbang. Sesekali kami harus menunduk dan membungkuk dengan bawaan carrier yang besar. Tidak mudah memang perlu keahlian khusus. Sialll selagi menunduk rupanya carrier bawaan ku tersangkut di batang pohon dan alhasil adegan menangkap kodok pun terjadi. Duh,,,malunya aku…... Untung pada saat itu posisi ku berada di bagian belakang rombongan sehingga hanya terlihat beberapa pendaki saja. Sebelum adegan tak lolos sensor tadi dilihat pendaki lain segera saja aku membenarkan posisi dan bersikap biasa-biasa saja seolah-olah tak terjadi apa-apa. Cape deh…….
melintasi pohon tumbang
Perjalanan pun dilanjutkan. Setelah beberapa kali istirahat dan berjalan kurang lebih 4,5 jam akhirnya kami tiba di Ranu kumbolo.

Ranu Kumbolo
Danau indah di ketinggian 2.400m dpl. Inilah surga bagi para pendaki. Memandangnya memberikan kesejukan tersendiri di tengah lelah yang melanda. Di sini lah tempat kami beristirahat dan makan siang sebelum melanjutkan perjalanan. 
ranu kumbolo
 Siang hari seperti ini udara ranu kumbolo masih saja terasa dingin. Di salah satu sisi danau terdapat prasasti yang di duga peninggalan kerajaan majapahit, menceritakan perjalanan Mpu Kameswara untuk mencapai kesucian atau kesempurnaan diri. Di prasasti itu pula ku lihat beberapa sesajen yang di letakkan. Agak membuat merinding di tambah beberapa prasasti tanda berkabung yang di bangun untuk para pendaki yang meninggal dunia di gunung semeru. Berdoa menundukan kepala sejenak untuk mengenang dan menghormati mereka yang telah mendahului. Ya Tuhan berikanlah kami keselamatan dan kemudahan dalam menikmati ciftaan Mu ini….. Tiba-tiba terbayang sosok bunda yang selalu meandoakan anaknya ini di rumah. Insyaallah akan kembali ke rumah dengan selamat bun. I’m so lucky to have you in my life…..

Kurang lebih satu jam setengah telah berlalu kami pun bersiap-siap untuk melanjutkan perjalan. Meninggalkan sepotong keajaiban hati di ranu kumbolo yang tenang.
Rute berikutnya kami harus melewati tanjakan cinta.

Tanjakan Cinta
Yaitu sebuah bukit tinggi dengan jalan setapak menanjak curam. Jika dilihat dari jauh bentuknya seperti lambang cinta. Di tanjakan ini ada mitos yang mengatakan kalau terus mendaki tanpa berhenti dan menoleh ke belakang maka segala mimpi tentang cinta akan terwujud. 
tanjakan cinta
 Sudah lama aku mendamba-dambakan Miranda Kerr model pakaian dalam jebolan Victoria Secret. Begitu memasuki tanjakan cinta dengan keteguhan hati yang kuat ku sebut nama Miranda Kerr berulang-ulang berharap dia lah yang akan menjadi pendamping hidup ku kelak (mimpi kali yee…). Gak sampai setengah perjalanan langkah kaki pun terasa berat…huh..huh..huh…miranda…miranda…keranda…eh salah..miranda….dan…akhirnya…aku menyerah berhenti kecapean di tanjakan cinta. Gagal sudah pengharapan cinta ku. Bayangan Miranda Kerr dengan wajah cemberut kecewa tergambar jelas di pikiran nakal ku. Maafkan aku Miranda, lain kali akan kembali ke sini lagi dan menaklukan tanjakan cinta. Percayalah…. Itulah sekilas cerita tentang aku dan Miranda Kerr model pakaian dalam jebolan Victoria Secret. Wkkakakaka…..
Upss si Faris jadi terlupakan. Apa kabarnya dia di belakang dengan carrier segede kulkas itu ya?? ku lihat ke belakang ternyata dia juga sedang beristirahat. Namun pemandangan di belakang berubah menjadi sangat menakjubkan. Dalam sekejab ranu kumbolo sudah ditutupi kabut. Keren banget trekking dengan latar belakang kabut serasa menembus awan.
trekking menembus kabut
Sesampainya di atas bukit tanjakan cinta jalan berikutnya agak menurun melewati padang ilalang luas. Inilah oro oro ombo.

Oro Oro Ombo
Luasnya sekitar 100 ha. Merupakan padang rumput ilalang luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon-pohon pinus yang dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah. Aku curiga mungkin di sini lah lokasi tempat syuting film teletubbies di buat. Ingin rasanya meloncat-loncat bersama para teletubbiester (sebutan untuk fans teletubbies) dan berpelukan….
oro oro ombo
Setelah melewati padang rumput ilalang yang cukup luas kemudian jalur trekking masuk ke dalam kawasan hutan cemoro kandang.

Cemoro Kandang
Merupakan hutan yang di dominasi tumbuhan cemara gunung dan tumbuhan paku-pakuan. Lagi lagi di rute ini kami beristirahat. Teman-teman cewek yang dari Surabaya mengobrol menggunakan bahasa jawa. Dan kebetulan aku tidak mengerti bahasa jawa. Padahal sebenarnya mau ikut bergabung ngerumpi bersama mereka. Harus kursus bahasa jawa dulu neh kayaknya!!!hihihi….. Sesekali mereka tertawa dan aku pun juga ikut tertawa tanpa mengerti apa yang mereka bicarakan….
istirahat di cemoro kandang
Petualangan kembali berlanjut semakin masuk ke dalam hutan. Senja sudah mulai tiba dan suasana hening semakin terasa. Jalur trekking rasanya tak ada habis-habisnya padahal rasa lelah sudah sangat terasa. Keadaan sekitar berubah menjadi gelap karena malam telah tiba. Kami berhenti untuk mengecek ulang anggota rombongan dan menyalakan senter sebagai penerangan jalan.
Akhirnya jalan yang tadinya dilewati berupa pepohonan dan semak belukar tinggi sekarang sudah agak lapang dan terasa luas serta landai. Tibalah di kawasan Kalimati. Tempat kami beristirat mendirikan tenda malam ini.

Kalimati
Berasal dari nama sebuah sungai atau kali yang tidak lagi berair. Merupakan sebuah padang rumput dengan tumbuhan semak dan hamparan ladang bunga edelweis yang dikelilingi hutan alam dan bukit-bukit rendah.  Dari sinilah puncak mahameru dapat dilihat dengan jelas. Juga terdapat sumber mata air alami yang rasanya nikmat sekali. Mungkin inilah air ternikmat yang pernah aku minum. Sumpe lo!!!
aku berada di kalimati
 Perasaan ku agak lumayan nyaman di kawasan ini. Di sekeliling ku di kiri kanan jalan samar-samar dalam gelap dapat ku lihat pohon bunga edelweiss. Bunga khas pegunungan yang terkenal dengan julukan bunga abadi. Duh,,, ingin rasanya cepat-cepat siang hari biar bisa narsis di antara bunga edelweis. Sudah ku rencanakan berbagai macam gaya untuk pemotretan di padang edelweis esok hari. Hahahahaha…..Tujuan utamanya pengen pamer foto sama anis, fatih, helda, meme, aya, putri, dina, eca, maya, dan yang gak bisa disebutin satu persatu……..
narsis di padang edelweis
Sesampainya di tempat yang agak lapang dan strategis kami mulai mendirikan tenda. Belum sempat aku mengeluarkan tenda dari dalam carrier tiba-tiba mas harry mengajak aku dan faris untuk tidur bersama di dalam tendanya. Kebetulan di dalam tenda mas harry hanya berdua sama ipung. Dia bilang lebih asyik tidur sesak-sesakan biar hangat karena udara sangat dingin sekali. Menggigil aku malam ini. Sumpah udaranya duiiinggiiinn buangett….
Sehabis makan malam langsung saja kami masuk ke dalam tenda masing-masing. Malam ini kami tidur berempat di dalam tendanya mas harry. Esok dini hari pukul 01.00 perjalanan akan dilanjutkan menuju puncak mahameru.

Pukul 24.00 kami terbangun mempersiapkan keperluan untuk melakukan perjalanan menuju puncak mahameru. Semakin dingin dan semakin dingin…. Srekkkk…gsreekkk….bunyi jaket dan day pack ditutup mengganggu keheningan kalimati yang super dingin. Setelah semua keperluan dan barang-berang penting di masukkan ke dalam day pack masing-masing. Kini saatnya kami berkumpul berdoa kepada Tuhan YME. Amin……

17 september 2011, pukul 01.00 dini hari udara dingin kalimati menusuk sampai ke tulang. Sengaja aku memakai tiga lapis pakaian hangat lebih sedikit daripada saat tidur yang memakai lima lapis, karena pikir ku trekking akan menimbulkan hangat tubuh secara alami.
Trekking malam dimulai. Perlahan-lahan jalur trek kalimati dilewati. Di jalur menurun menuju sungai berupa bekas aliran lahar aku sempat terperosok di antara semak-semak. Duggg…jantung ku otomatis terpompa secara kencang. Jurang pikir ku dalam hati!!! Untung sebelum jatuh tubuh ku sempat ditangkap Delson waktu itu. Syukurlah ternyata hanya lubang dalam yang tertutup oleh semak-semak. Namun cukup membuat sakit kaki kiri ku. Tetap semangat, mimpi sudah di depan mata. Perjalanan kembali dilanjutkan…

Trekking terasa berat karena jalurnya terus menanjak. Lagi lagi melewati hutan cemara dengan kondisi jalan penuh debu. Sepanjang jalur ini kami sering berhenti istirahat. Sementara itu dari bawah ku lihat cahaya sentar remang-remang dari balik pepohonan. Rupanya ada rombongan pendaki lain yang akan menuju puncak mahameru malam ini. Segera rombangan kamipun menepi memberi jalan kepada rombongan pendaki lain tersebut. Nampak melintas beberapa orang turis asing bersama guide dan porter mereka. Mata ku terkesima ketika melihat seorang wanita dari rombongan turis asing tersebut mengenakan tank top di tengah udara super dingin seperti ini, luarr biasa…….

Dingin, gelap, menanjak, pepohonan lebat, debu, dan jurang di kiri kanan jalan, seperti itulah jalur trekking menuju arcopodo tempat transit sementara sebelum menuju puncak mahameru. Kini kami telah tiba di arcopodo…
jalur trekking di arcopodo
Arcopodo
Berada di lereng puncak gunung semeru. Di sinilah batas vegetasi terakhir pada ketinggian sekitar 3.250m dpl. Arcopodo dalam bahasa jawa berarti dua buah arca. Di sinilah tempat bersemayamnya arca kembar peninggalan kerajaan majapahit.
Rombongan turis asing yang mendahului kami tadi juga terlihat beristirahat di arcopodo. Tak lama kemudian mereka melanjutkan perjalanan. Sementara itu rombongan kami masih beristirahat sambil menyantap bekal pengisi tenaga. Ready??? Lets go!!! Saatnya menggapai puncak mahameru….

“…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu Cuma….”
Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan sering melihat ke atas.”
Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja….”
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya….”
Serta mulut yang akan selalu berdoa….” ( 5 cm. )
Mahameru kita datang!”

Summit Attack
Di depan nampak sebuah jalan kecil seperti jembatan yang menyembul di antara jurang dalam kanan kirinya. Rangkaian rantai membentang yang diceritakan di dalam novel 5 cm sudah tidak ada lagi. Rantai tersebut sekarang rata dengan tanah pasir berdebu. Masih bisa ku lihat bongkahan tiang penyangganya yang menyembul dari dalam pasir berdebu. Tak ada lagi pegangan untuk menyeberangi jalan kecil diapit jurang tersebut. Ku arahkan senter ke sekeliling jalan. Ngeri membayangkannya!!! Dengan yakin dan perhitungan yang matang ku langkahkan kaki di area tersebut. Bismillahirahmanirrahim….

Alhamdulillah Engkau masih mengizinkan aku bernafas ya Tuhan. Langkah kaki tak segera aku teruskan. Aku berhenti menunggu teman-teman sambil mengarahkan senter membantu penerangan ke jalan kecil di apit jurang itu. Setelah semuanya kupastikan melewati jalan tersebut dengan selamat maka perjalananpun kembali diteruskan.

Ku lihat ke atas, Gila!!! Tinggi banget, mahameru masih sangat jauh. Sekarang jalur yang dilewati berupa lereng-lereng terjal berbatu dan berpasir dengan kemiringan antara 60-80 derajat. Oleh para pendaki jalur ini di sebut tanjakan penyesalan. 
tanjakan penyesalan
kemiringannya 60-80 derajat
 Inilah jalur yang paling menguras tenaga. Di sinilah jalur yang paling membuat kesal para pendaki. Satu kali melangkah tiga kali longsor ke bawah. Saran dari pendaki lain jika berada tanjakan penyesalan sebaiknya kita jangan menengok ke belakang jika tidak ingin menyesal kembali katanya. Yang pasti antara tanjakan cinta dan tanjakan penyesalan sama-sama dilarang menengok ke belakang!!!hihihihi……
Namun hal tersebut tak berlaku bagi ku. Sayang rasanya kalau tidak menengok ke belakang. Kenapa?? Karena pemandangannya sangat indah. Apalagi ketika barisan pegunungan di belakangnya di sinari cahaya kuning dari matahari pagi. Pemandangannya benar-benar menakjubkan dan luar biasa indahnya. Tak semua orang bisa menyaksikan pemandangan seperti ini. Hanya bagi mereka yang ingin berpesta mengagumi alam bangsanya. Berpesta di alam para petualang…. Inikah negeri ku, inikah Indonesia… Cantik sekali….
pemandangan dari tanjakan penyesalan di atas 3.000m dpl
Langkah kaki terus saja belum mencapai apa yang di tuju. Puncak mahameru juga masih lama untuk dijangkau. Sementara beberapa orang teman sudah mengalah menjauh dari mahameru dengan terhormat. Semangat mereka sepertinya sengaja dititipkan kepada mereka pula yang posisinya lebih di atas. Ku tangkap semangat semangat dari mereka, rekan, teman, sahabat, keluarga yang ada di bawah. Meskipun raga kita tak bersama namun semangat kalian akan ku bawa sampai di puncak sana. Doakan aku kawan semoga berhasil menggapai apa yang aku mimpikan….

Sekarang teman bareng trekking ku hanya tinggal dua orang dari sahabat perjalanan. Satu wanita dari Surabaya dan satunya lagi laki-laki dari Jakarta. Sementara faris tertinggal di belakang bersama dua orang wanita. Ku lihat dari jauh dia terus memberikan semangatnya kepada wanita itu. Teruslah memberikan manfaat kawan. “Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang memberi manfaat bagi orang lain….”salah satu kata-kata yang ku petik dari novel 5 cm.
Lelah yang teramat sangat melanda. Capek tak tertahankan mendera. Namun semangat tak berkurang sedikitpun. Sedikit lagi puncak itu akan ku gapai. Mahameru sudah di depan mata. Jaraknya hanya tinggal beberapa meter saja. Keyakinan ku akan terbuktikan. Keajaiban mimpi menjadi kenyataan…

Dream’s Come True
10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1….dan…aku di Mahameru, bukan aku tetapi kita!!! Sudah ku bawa semangat kalian ke sini kawan….

Ku lihat bendera merah putih berkibar dengan gagahnya di puncak tertinggi pulau jawa. Para pendaki lain yang sudah dulu sampai di atas meskipun tak kenal menyambut ku dengan jabatan tangan erat dan ucapan selamat yang hangat. Mereka tersenyum ramah sambil memberikan air mineral untuk menghilangkan dahaga. Di sini di puncak Mahameru…entah apalagi aku tak tau harus mengatakan apa. Alhamdulillah ya,, sesuatu banged ( dengan gaya artis yang lagi naik daun) hee….
di puncak mahameru
Tak lama kemudian menyusul dua orang teman bareng trekking ku tadi. Lalu satu orang lagi menyusul. Sebelumnya juga sudah ada satu orang rombongan kami yang sampai terlebih dahulu. Jadi jumlah kami waktu itu ada lima orang. Aku terus menunggu berharap faris teman bareng aku berangkat dari banjarmasin juga segera menyusul ke puncak. Agar bendera Ceker Petualang/Banjarmasin Traveler bisa dikibarkan bersama-sama. Namun setelah lama ditunggu tak kunjung datang. Maka tanggal 17 september 2011 bendera CP/BT ku kibarkan bersama Viko dari Sahabat Perjalanan.
Ku temukan apa yang ku cari yaitu in memoriam Soe Hok Gie dan Idhan Lubis. Ku lihat sekeliling nampak awan membentang luas di antara garis cakrawala. Suara gemuruh terdengar dari kawah jonggring saloko dan asap tebal keluar membumbung tinggi dari sana. Semua “ingin” yang ku ukir dari pananjakan point gunung bromo waktu itu sudah terwujud semuanya hari ini. Thanks GOD… “ku tempuh mahameru dengan jarak 5 cm.”
memoriam soe hok gie dan idhan lubis
berada di atas awan
narsis di depan kawah jonggring saloko
Dan gemuruh itupun terdengar lagi. Asap jonggring saloko terlihat lebih pekat membumbung tinggi dengan bau belerang menyengat. Beberapa pendaki berjalan cepat meninggalkan mahameru. Turun semuanya teriak mereka!!! Gas beracun..bahaya…bahaya….
Tak ingin mengambil resiko kami berlima pun juga bergegas meninggalkan mahameru. Di jalan akhirnya aku bertemu faris dan teman-teman lainnya. Padahal jarak mereka masih 150 meter lagi menggapai mahameru. Tak apa hari ini tak sampai puncak, esok akan kembali lagi kata faris. Ya..harus kembali selagi semangat masih menggebu kawan…Menggapai mimpi yang sempat tertunda.

Perpisahan Dengan Sahabat Perjalanan
Pukul 14.30 kami semua berkumpul kembali di kalimati. Hari ini teman-teman dari sahabat perjalanan akan melanjutkan perjalanan untuk menuju ranu kumbolo. Sementara aku dan faris memutuskan masih menginap di kalimati karena besok faris akan kembali mendaki ke mahameru menggapai mimpinya yang sempat tertunda. Ini hari terakhir kami bersama teman-teman Sahabat Perjalanan. Terimakasih kebersamaannya, terimakasih semua bantuannya, terimakasih sudah mau berbagi bekal makanannya, terimakasih semuanya kawan-kawan….Senang bisa mengenal kalian dan semoga nanti ketemu lagi ( jadi terharu T_T )….
bersama teman-teman sahabat perjalanan
Ketemu Teman Lama Di kalimati
Pukul 16.00 setelah habis mengambil air super nikmat dari sumber mani (sumber mata air) yang berjarak kurang lebih satu kilometer dari kalimati tanpa sengaja ketika melewati tenda dari rombongan pendaki yang baru datang ada suara yang memanggil nama ku. Suaranya sudah tak asing lagi ditelinga ku. Ku palingkan badan dan menuju ke arah suara tersebut. Indra!!! teriak ku, akhirnya kita ketemu lagi. Gak sengaja ketemu di kalimati. Dikira kalian berdua (menunjuk aku dan faris) sudah hilang kata indra (amit-amit !!!). Soalnya janji ketemu di ranu pane atau ranu kumbolo setelah dicariin gak ada. Trus di kalimati juga tak nampak tenda biru ajaib kamu dit katanya. Ya iyalah tak nampak soalnya malam tadi ikut tidur di tendanya mas herry. Hehe….
Tak lama kemudian muncul laki laki yang usianya tak jauh beda dari kami (hihi,,, masih seumuran). Dialah bang Iman orang yang selama ini hanya ku kenal di dunia maya. Hari ini di kalimati reunian sama indra dan kopi darat dengan bang iman. Aku + Faris + Indra + bang Iman = Ceker Petualang/Banjarmasin Traveler. Ehm,, bikin boys band yuk? Wakakakaka……
bang iman,faris,aku,indra
I Love Kalimati
17 september 2011 pukul 19.00, malam ke dua di kalimati. Suhu udara masih sama dinginnya seperti malam kemaren. Tak ada mas herry berarti tak ada tenda gratisan. Tragiss malam ini aku hanya tidur berdua dengan faris di dalam tenda biru ajaib. Brrrrrrr dingin bangetttttttttttt……!!!!!! Pengen pasang status di facebook “lagi butuh kehangatan” biar banyak yang komen dan mengasih kehangatan biar gak kedinginan lagi. Tapi gak bisa karena gak ada sinyal. Pengen pasang tungku pemanas tapi gak ada listrik dan kebetulan juga gak ada tungku pemanasnya. Pengen nyalain parafin dalam tenda takut kebakar apalagi gak ada pemadam kebakaran di sini. Serba salah…..
Tok tok tok,,,permisi ada suara yang memanggil dari luar tenda. Rupanya si indra lagi bertamu. Seolah paham dengan apa yang aku pikirkan ternyata dia mengajak kami untuk bobok bareng berempat di dalam tenda orangenya bang iman. Belum sempat indra menghabiskan kata-katanya, tanpa komando langsung saja aku dan faris dengan membawa sleping bag cepat-cepat menyerbu tenda orangenya bang iman (lebay.com). Malam ini pun kami tidur berempat di dalam tendanya bang iman. Have nice dream…..

18 september 2011 pukul 02.00 dini hari faris bersama rombongan ElKaPe yang berjumlah dua puluh sembilan orang yang merupakan group pendaki yang diikuti indra dan bang iman berangkat menuju mahameru (lagi-lagi nebeng trekking). Tinggal aku sendiri bersama beberapa porter di kalimati. Aku sengaja tak ikut pendakian hari ini karena untuk menjaga kondisi fisik takutnya kondisi fisik faris nanti drop karena dua malam berturut-turut mendaki. Pikir ku kalau kondisi fisik faris drop setidaknya masih ada aku yang masih fit. Dari sini aku cuma bisa bantu doa buat kalian dan semoga berhasil kawan kawan……Semangat!!! Aku pun kembali melanjutkan tidur….

Pukul 06.00 pagi nampak dari luar tenda cahaya terang berwarna kuning kemerah-merahan menyembul di antara bukit. Sunrise!!! Di kalimati ada sunrise sindah ini?? aku masih tak percaya. Kabut tipis di atas permukaan semak-semak liar membentuk garis putih yang cantik membentang di antara pohon-pohon bunga edelweis. Sementara itu di salah satu sisinya nampak terlihat membumbung asap dari mahameru. Pagi yang indah di kalimati.
pagi indah di kalimati
Pukul 12.00 siang hari rombongan pendaki satu persatu sampai kembali ke kalimati. Berbagai macam expresi dari wajah mereka. Ada yang berhasil ke puncak namun ada juga yang gagal. Tak sabar ingin mendengar cerita faris tentang pendakiannya di hari kedua ini. Kalau tidak berhasil sampai puncak rencananya besok dia mau mendaki lagi. Tak lama kemudian dari kejauhan sosok yang ku nanti telah datang. Sebelum dia semakin mendekat langsung saja ku beri kode kepada para penari dan penabuh gendang untuk segera memulai pertunjukan. Dug tag dug tag dung…gendang ditabuh dan penari-penari cantik dengan gerakan lemah gemulai pun menari mengikuti irama gendang menyambut kedatangan faris, dan tak lupa pula dimeriahkan atraksi topeng monyet (khayalan tingkat tinggi). Saatnya kembali ke dunia nyata.. . Ku tanyakan saja tentang pendakian di hari kedua ini. Dan ternyata yess hari ini faris berhasil menggapai puncak mahameru. Bendera CP/BT berkibar dua hari berturut turut di mahameru. Tersampaikan sudah tujuan utama kami ke sini dari waktu di banjarmasin kemaren.

Pukul 13.00 siang hari udara kalimati masih dingin. Suhu yang nyaman untuk bobok siang. Ku rebahkan badan di dalam tenda biru ajaib. Tik tik tik….ada bunyi yang menerpa tenda ku. OMG hal yang dikhawatirkan terjadi. Hujan!!!! Masalah muncul karena tenda biru ajaib ku tak dilengkapi dengan rain cover. Sementara air hujan sudah menetes masuk ke dalam tenda. Tak mau terjadi banjir lokal di dalam tenda maka ku putus kan untuk ke luar tenda memasang jas hujan ponco yang ada. Rupanya belum terlalu efektif di sisi samping tenda air masih menetes. Ku lihat di sekeliling nampak berserakan beberapa seng bekas atap posko peristirahat pendaki. Tanpa pikir panjang ku ambil saja seng-seng yang berserakan itu untuk menutupi sisi tenda. Dalam sekejab tenda biru ajaib ku berubah menjadi rumah semi permanen. Sekarang tenda biru milik ku benar benar menjadi ajaib. Dan masalah karena hujan pun terselesaikan. Syukurlah….
tenda biru ajaib
Pukul 15.00 sore, hujan telah lama reda namun efek negatifnya membuat tidur kami lelap. Makan, mengambil air di sumber mani, packing, melipat tenda, dan lain-lain membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Sepertinya rencana menuju ranu kumbolo hari ini kami batalkan untuk menghindari trekking malam berdua. Dan malam inipun lagi lagi kami menginap di kalimati. Lagi lagi kami tidur di tenda bang iman. Gila aja empat hari tiga malam di kalimati. Cinta banget sama kalimati. “I love kalimati…..”

19 september 2011 pukul 06.00 pagi, Kukuruyuk,,Kukuruyuk,,,Kukuruyuk….. oi mana remot??nah ini Pause,Play,STOP !!! Kacau mana ada suara kokokan ayam di kalimati. Yang ada malahan suara ngorok tetangga di tenda sebelah!! Kalau begitu ini aja deh; Matahari bersinar.. STOP!! Mana ada teletubies di kalimati. Teletubbies mah adanya di oro oro ombo. Hihihi….. Begitulah kira-kira suasana pagi ini di kalimati. Sunrise indah seperti hari kemaren tak terlihat pagi ini karena kabut lebih tebal daripada hari kemaren. Setelah berpamitan dengan bang iman, kami pun segera menuju tenda biru ajaib untuk bersiap-siap membuat sarapan pagi dan packing. Trekking harus di mulai pagi hari biar cepat sampai dan bisa berlama-lama di ranu kumbolo. Sip beres, hari ini ittenerary sesuai dengan rencana…..

Pukul 10.30 pagi kami sudah tiba di ranu kumbolo. Setelah menaruh carrier dan melepas sepatu serta memasang sandal jepit langsung saja aku menuju tepi danau untuk merasakan segarnya air di danau indah ini. Ku nikmati saat-saat ini merasakan sepotong keajaiban hati yang kemeren pada saat datang sempat ku tinggal di sini di ranu kumbolo. Nampak terlihat beberapa orang teman rombongan group pendaki ElKaPe juga mulai tiba di ranu kumbolo. Namun Indra dan bang Iman masih belum terlihat waktu itu. Setelah semuanya lengkap kamipun berbaur dengan teman-teman dari ElKaPe dan KliKK kliKK,,Jemprett JEprett… foto bareng deh…….
tim ElKaPe kalimantan
Pukul 16.00 sore kami sudah sampai kembali di ranu pane. Tempat dimana empat hari yang lalu aku memulai petualangan bersama teman-teman dari Sahabat Perjalanan dan hari ini aku kembali ke tempat ini lagi bersama teman-teman dari ElKaPe dan tentunya juga bersama faris my travel mate kali ini. Berhubung sudah sore dan cuaca sudah mulai gelap maka tak ada tersedia truk pupuk yang menuju Tumpang. Oleh teman-teman dari ElKaPe kami ditawari ikut balik barengan mereka dengan menggunakan jip.
Dalam gelap perlahan-lahan jip kami meninggalkan ranu pane. Mulai menaiki jalan menanjak. Dan di salah satu sisi jalan dari ketinggian di antara bukit-bukit berwarna hitam nampak sinar terang menyala keluar dari dalam kabut yang mengambang di antara lembah. Itulah ranu pane dari kejauhan di malam hari. Luar biasa semua mata tertuju pada pemandangan yang menakjubkan itu. Jip terus melaju manapaki jalan pegunungan yang berliku. Pikiran ku mengambang teringat apa yang ku alami selama empat hari ini; truk pupuk, rawon ibu ndut ranu pane, merunduk di pohon tumbang, kebersamaan, edelwais, terperosok di kalimat, kaki kiri, jurang, tanjakan penyesalan, awan, mahameru, gas beracun, bla..bla…bla…
Ku lihat ke atas nampak jutaan kerlip bintang bersinar di langit yang bersih. Terimakasih Tuhan atas pengalaman berharga ini…..

. Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya.

Rincian biaya:
  • Banjarmasin – Surabaya (Kapal) : Rp.160.000,-
  • Tj.Perak Surabaya – Bungrasih Sidoarjo (Bus) : Rp.6.000,-
  • Bungurasih Sidoarjo – Arjosari Malang (Bus patas) : Rp.15.000,-
  • Arjosari – Tumpang (Angkot) : Rp.6.000,-
  • Tumpang – Ranu Pane (Truk) : Rp.30.000,-
  • Tiket masuk Semeru : Rp.8.500,-
  • Logistik : Rp.80.000,-
  • Ranu Pane – Tumpang (Jip) : Rp.30.000,-
  • Tumpang – Arjosari (Angkot) : Rp.6.000,-
  • Arjosari Malang – Bungurasih Sidoarjo (Bus Patas) : Rp.15.000,-
  • Bungurasih Sidoarjo – Tj.Perak Surabaya (Bus) : Rp.6.000,-
  • Surabaya – Banjarmasin (Kapal) : Rp.200.000,-
  • Total : Rp.562.500,-

19 komentar:

  1. Saat tiba di Ranu Pane aku tanya penduduk apa ada yang melihat kalian, ketika sampai di Ranu Kumbolo aku sambangi semua tenda dan tak ada sua kalian, sampai di Kalimati barulah Inda kabari keberadaan kalian *kondisiku saat itu udah lelah... Senang kenal dgn kalian...

    BalasHapus
  2. waaahh,,keren blognya ...
    lengkap banged uraiannya ...

    BalasHapus
  3. hahahahahaaaa..... keren tulisan ikam dit,,, perjalanannya apalagi.. hahahaaa.. tapi tak lama lagi saya juga akan punya catatan seperti ini,, catatan ke mahameru... pengen banget gw..! hehehehe

    BalasHapus
  4. Kereeeeen bOk...!!!
    Ceritana yahuuut...futu2na apiik tenan...pokOkna bravo dweeeh Dit,
    Tapi futu2 kamu tak ada akyu blaas...huhuhuhu...ceritamu jg tak ada cerita bertemu dgn ku...hohohoho...tak seperti cerita bang iman...hahaha...gpp wez, tp bagus ogh Dit...syumpe,
    5cm na dunks....i'll be waiting lowh.
    Succes always...Adit.

    BalasHapus
  5. @iman rabinata: tanpa sinyal, akhirnya kalimati mempertemukan kita.hee... senang juga bisa kenal bang. tetap kontek-kontek ya...
    @lenggo caniak: terimakasi sudah mampir : )
    @kucinta indahnya alamku: ajakin si fatih sekalian siksa dia di mahameru.hahaha.... tak mau kalah juga dengan diri mu.. *sambil brows wakatobi*wkakakaka
    @uni: terimakasi mba, nanti ada episode II nya semalam bersama mba uni di villa mas luluk.hihihi... nanti pasti dikirim,okeh...

    BalasHapus
  6. Weeduuuh...episode 2 judulna serem amat Dit...semalam bersama Uni dVilla mas LulUk, ohh...No!!!
    Bisa dGampar pacar org lg gw cm huahahaha...

    BalasHapus
  7. aduuuhh.. keren bangettt.. aku mau doongg...
    dari penanggungan, pengen ke mahameru

    BalasHapus
  8. ayo kirana,, tak afdol kalo gak mengunjungi puncak tertinggi pulau jawa..hehe

    BalasHapus
  9. belum mengunjungi gunung ini.... kalau dulu masih di welirang, arjuno, penanggungan, argopuro...

    hemm.. boleh dicoba

    BalasHapus
  10. ayo,..ada yg mau kemahameru,...hubungi saya 08999702614,...saya mau banget,...kesanaa,..rajanya gunung.,.

    BalasHapus
  11. belum naik semeru sudah lapah aku membaca blog km nih. hahaha...*begayaan ja!*
    aku kuliah diMalang kada suah lagi ke semeru. pengalaman pertama naik gunung sampai puncak langsung hipotermia soalnya! kd tahan dingin aku. jd pas kawanan membawai naik gunung lagi, pikir-pikir ai. tapi pingin sih kapan-kapan ke semeru.paling kada sampai tanjakan cinta. hope soon.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha,, ayo semangat. hmm,,, sampai tanjakan cinta, mau nyebut nama siapa tuh? hihihi *justkidding*

      Hapus
  12. Hmmm... Nama siapa lah?! Bingung jua masih. Bongkar nama" lama yg masih available disambat kd move on kna. Hahahaa...

    BalasHapus
  13. kangen kesemeru lagi tpi klo inget track+jarak tempuh.nya wuiiihhhh kayak nyerah tpi pengen.... buah simalakama ya ini sudah XD.....

    BalasHapus
  14. Cakep gan. Akhir taun fix ane ke semeru..
    Terima kasih ceritanya, pengalamannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat berpetualang di semeru gan. ditunggu ceritanya.hee....

      Hapus
  15. Aku pengen ke semeru, cuman kyknya tmn2 dr bjm untuk bulan agt/sept 2014 ada gak ya kira2 yg mau k semeru... kita barengan.

    BalasHapus