Pergi Dalam Keadaan Jomblo Dan Pulang Menemukan Cinta Sejati, Kathmandu

Kemana pun saya pergi setiap orang menyapa dengan mengucapkan namaste. Kathmandu,  meskipun tata kotanya semeraut,  jalanan berdebu, dan kemacetan dimana-mana namun banyak pelancong menyinggahi nya. Di kota ini tempat bersemayamnya bangunan serta sejarah peradaban Hindu dan Buddha yang masih tulen, 7 diantara nya termasuk kedalam situs warisan dunia UNESCO. Sayangnya saya menikmati kota ini di hari-hari terakhir kunjungan saya di Nepal.

Lembah Kathmandu

Day 1 Thamel
Saya meninggalkan Pokhara jam 08.00 pagi, dan sampai Kathmandu jam 14.00 siang. Dari tempat pemberhentian bus, saya berjalan selama  kurang lebih 15 menit menuju Thamel, sebuah kawasan turis yang cukup terkenal di Kathmandu. Suasana Thamel dipenuhi oleh beragam hotel, restoran, dan toko-toko kecil yang menambah semarak suasana. Umumnya toko-toko tersebut menjajakan aneka macam souvenir. Juga ada pedagang buah dan peminta rezeki. Kawasan ini sangat aman, dan dipenuh para pedagang yang sangat ramah. Tak ada saya temukan pelancong tipikal "anak pesta" yang berpakaian seronok, bertingkah tak sopan sambil menenteng minuman beralkohol seperti yang biasa saya lihat di kawasan Kuta. Di tempat inilah saya akan menginap selama dua malam.
Thamel

Day 2 WORLD HERITAGE TOUR
Untuk berkeliling ke tempat-tempat wisata di Kathmandu  kita dapat menggunakan taxi. Harganya pun tidak terlalu mahal, bahkan kalau bisa bernegosiasi dengan si sopir, hasilnya akan mendapatkan harga yang cukup murah.

Swayambhunath
Terletak di atas bukit, candi ini merupakan tempat paling sempurna untuk menyaksikan lembah Kathmandu dari ketinggian. Stupa Swayambhunath dilapisi emas murni yang menampilkan sepasang Buddha Eyes disetiap sisinya, lengkap dengan bendera bendera kecil warna-warni yang merupakan ornamen doa bagi penganut Tibetan Buddhism, juga dikelilingi candi candi lain dan stupa yang rutin diziarahi para penganut Buddha dan Hindu. Karena banyak monyet di kawasan Swayambhunath, maka tak heran tempat ini disebut juga sebagai Monkey Temple.
Swayambhunath

Bhaktapur Durbar Square
Menyandang gelar sebagai situs warisan dunia dan kota kebudayaan Nepal oleh UNESCO, kota tua ini menjadi tempat istimewa untuk menyaksikan kebudayaan Nepal yang otentik. Mungkin karena itulah harga tiket masuknya terbilang lebih mahal dari pada situs warisan dunia lainnya yang ada di Kathmandu. Dibangun sekitar abad ke-12 oleh Raja Anand Dev Malla, tempat ini kaya akan nuansa sejarah. Nuansa kota kuno nya sangat sulit untuk dilupakan.

Pashupatinath
Komplek peribadatan kaum Hindu Siwa yang dilewati oleh Sungai Bagmati, konon merupakan sungai tersuci kedua setelah Sungai Gangga yang ada di Varanasi. Nuansa duka sangat terasa di tempat ini. Hari itu saya melihat banyak prosesi pembakaran jenazah. Saya terdiam cukup lama, dan termenung...
proses kremasi

Day 3 PERPECT STAY IN KATHMANDU
Proses check in saya diawali dengan ketidak nyamanan. Voucher hotel yang dikeluarkan oleh salah satu situs booking online ternama ternyata tidak terdata  dan dikonfirmasi oleh sistem hotel. Namun dengan baik hati receptionist dan si owner berusaha membantu menghubungi booking online yang bersangkutan dan memberikan solusi terbaik. Sementara staff  lain memberikan kami welcome drink berupa milk nepali tea yang kaya akan cita rasa khas yang nikmat dan menenangkan.

Dwarika's Chhen World Heritage Hotel & Apartement, menempati bangunan berusia 500 tahun dan berlokasi di kawasan tua yang kaya akan nilai sejarah dan riligius Kathmandu Durbar Square. Tinggal di sini saya merasa seperti terlontar kembali ke Kathmandu beratus tahun lampau. Arsitektur dan interior nya sangat etnik bergaya Newari, makanan yang lezat, dan staff yang ramah. Pemandangan terbaik adalah di rooftop saat pagi hari, dimana bisa menyaksikan matahari terbit yang keluar dari belakang bangunan stupa stupa candi berusia lebih dari 5 abad. Meskipun berada di kawasan tua, namun lokasi ini cukup dekat dari kawasan keramaian turis, bisa dijangkau hanya dengan 15 menit berjalan kaki dari Thamel.

nampak depan hotel
kamar tidur
pemandangan dari rooftop pagi hari

Day 4 SECRET DOOR
Pagi itu suara lonceng orang-orang berdoa terdengar samar-samar dari kamar saya. Penasaran saya turun ke reception untuk menanyakan perihal tersebut. Menurutnya suara tersebut berasal dari Old Town Durbar Square atau Kathmandu Durbar Square yang berada persis di belakang hotel. Untuk masuk ke kawasan Kathmandu Durbar Square setiap turis asing dikenakan biaya sebesar 1000 NPR atau sekitar 130.000 IDR. Namun dengan baik hati salah seorang security mengantarkan saya kebagian belakang hotel. Rupanya hotel ini mempunyai sebuah pintu rahasia yang terkoneksi langsung dengan kawasan Old Town Durbar Square tanpa harus melalui pintu utama loket pembelian tiket.

Kathmandu Durbar Square
Pernah menjadi salah satu kawasan terparah saat gempa bumi tahun 2015 lalu, membuat sejumlah situs penting dan bersejarah masih diperbaiki sampai saat ini. Komplek yang tercantum dalam daftar situs warisan dunia UNESCO ini merupakan rumah bagi para raja Kathmandu sejak abad ke-17. Juga merupakan komplek dari berbagai pagoda indah peninggalan dari berbagai dinasti di Nepal. Bangunan-bangunan bernuansa Hindu dan Buddha di tempat ini dibangun  dari abad ke-12 hingga abad ke-17.

Pagi itu setelah melewati pintu rahasia, saya sudah berada di Kathmandu Durbar Square. Nuansa religi sangat terasa, berbanding kontras dengan ramainya pasar dadakan yang berada di sekitar komplek bersejarah ini. Saya berjalan ke arah Jaganath Temple, sebuah tempat ikonis yang dirubung burung-burung merpati.

Penjelajahan dilanjutkan ke Maju Deval, candi Dewa Siwa yang dibangun sekitar tahun 1690 yang bagian atapnya menyajikan pahatan erotis.
salah satu pahatan erotis

Di belakang Maju Deval terdapat Kathsamandap yang dibangun  pada abad ke-12. Candi yang konon dibangun hanya dari sebuah kayu ini merupakan cikal bakal dari nama Kathmandu.

Yang paling menarik perhatian saya adalah Kaal Bairav sebuah pahatan batu setinggi 12 kaki berwujud Bhairav atau perwujudan menakutkan dari Dewa Siwa. Konon batu ini dipahat pada abad ke-5 atau ke-6, dan ditemukan kembali pada abad ke-17. Orang-orang sekitar setiap hari berdoa di sini sebagai bentuk penghormatan kepada sosok Bhairav. Dahulu patung ini pernah digunakan oleh pemerintah sebagai tempat bersumpah untuk mengatakan kebenaran. Karena legendanya apabila orang yang berbohong di depan Kaal Bairav maka akan mati seketika.
Kaal Bairav


SMALL FAREWELL PARTY
Pesawat yang saya tumpangi baru berangkat pada pukul 21.45, namun  si pemilik hotel dengan berbaik hati mengizinkan kami check out pada pukul 18.00.

Sembari menunggu  jemputan mobil yang akan mengantarkan ke airport, tiba-tiba pemilik hotel datang menghampiri. Sementara beberapa staff menyusun 4 buah kursi di taman halaman hotel. Staff yang lainnya datang membawa bunga dan beberapa perlengkapan upacara.
Ada apa ini? Saya masih bertanya-tanya dalam hati. Belum sempat saya bertanya, dengan senyum yang ramah  beliau berkata "we have small farewell party". Kami dipersilahkan duduk di kursi yang telah disusun, lalu kalungan bunga diletakkan di leher, dan sebuah tika (tanda merah)  disematkan di kening saya. Disusul beberapa makanan yang syarat makna beliau berikan kepada kami. Mendoakan kami semoga sehat dan diberikan keselamatan sampai kembali ke rumah masing-masing.

DRAMA
Saat mau meninggalkan Nepal seorang teman saya ketinggalan tas di Bandara Tribhuvan Kathmandu, Nepal. Dia baru sadar lupa sama tasnya saat mau masuk ke dalam pesawat (boarding time). Sudah tidak sempat lagi dong untuk mencari itu tas. Sama petugas bandara di sana kita cuma meninggalkan kartu nama. Tidak akan berharap banyak juga sih itu tas bakalan balik, secara kathmandu-lombok lumayan jauh euy (yang kehilangan tas teman di lombok). Eh tidak menyangka banget ternyata tas nya diketemukan dan dikirim gratis ke Indonesia. Dan 3 hari kemudian sudah sampai Lombok. Hiks hiks ikutan terharu....
akhirnya tas sampai Lombok

Keramahan Nepal membuat saya takjub, segala kebaikan yang tulus dan sambutan hangat orang-orang yang saya temui membekas di sanubari. Terimakasih Nepal, telah mengajarkan banyak hal dan kebaikan. Laksana sebuah negeri yang penuh cinta. Dhanyabaad...

"Tak banyak destinasi mampu memberikan pengalaman spiritual, namun Nepal adalah salah satunya. Bukankah bepergian bukan hanya datang dan foto, lebih dari itu ada suatu kebaikan yang kita dapatkan".


BUDGET

Om Tara Guest House 2 malam 7000 NPR : 4 orang = 227.500 IDR
Dwarika's Chhen World Heritage Hotel & Apartement 1 malam (Budget Room) 108.000 IDR
Up room di Dwarika's Chhen World Heritage Hotel & Apartement (Delux Family) 2.612 NPR : 3 orang = 113.200 IDR
Taxi (tour 3 candi) 3000 NPR : 4 orang = 97.500 IDR
HTM Swayambunath 200 NPR = 26.000 IDR
HTM Bakhtapur 1500 NPR = 195.000 IDR
HTM Pashuphatinath 1000 NPR = 130.000 IDR
Guide Pashuphatinath 500 NPR : 4 orang = 16.250 IDR
HTM Kathmandu Durbar Square (gratis lewat pintu belakang Dwarika's Chhen)
Van Hotel ke Bandara (booking via hotel) 2000 NPR ; 4 orang = 65.000 IDR

Total 978.450 IDR


5 komentar: